Salah satunya dengan menciptakan
aktivitas tidur yang menyenangkan. "Andi, tidur dong, Sayang. Masak enggak
capek sih lompat-lompatan terus!" Sudah lebih dari dua jam, Siska meminta
anaknya untuk tidur siang. Sama sekali tidak sukses. Andi memang sulit sekali
jika diminta tidur. Ketimbang memejamkan mata di ranjang, ia lebih memilih
berlompat-lompatan, tertawa-tawa, atau mengajak Siska bermain gulat-gulatan.
Keadaan ini juga berlaku saat tidur malam. Siska sampai kehilangan akal.
Menurut Neneng Tati Sumiati,
Psi., Andi adalah salah satu contoh anak aktif. Yang perlu disadari, aktif
bukan berarti hiperaktif. Si aktif adalah anak normal karena perilakunya masih
bisa diarahkan dan dapat dikontrol. Hanya saja secara psikomotorik, ia lebih
aktif ketimbang anak-anak pada umumnya; lebih sering bergerak; berlari,
melompat atau merangkak. Ia pun aktif dalam artian kreatif; sering bertanya,
meminta perhatian, dan sebagainya. "Se-belum dia berhasil menyelesaikan
pasel misalnya, anak aktif umumnya tidak akan menyerah.