Tuesday, May 14, 2013

CIRI-CIRI SI KECIL MENJADI KORBAN KEKERASAN


Berikut beberapa tanda yang menurut Ical bisa dijadikan acuan bagi orang tua saat berusaha mendeteksi kekerasan pada anak baik oleh pengasuhnya, kakaknya, gurunya atau orang terdekat lainnya:
* Agresif
Sikap agresif biasanya ditujukan anak kepada pelaku tindak kekerasan. Sikap agresif ini umumnya akan ditunjukkan saat anak merasa ada orang yang bisa melindungi dirinya. Saat ayah/ibu ada di rumah, anak langsung memukul atau melakukan tindakan agresif terhadap si pengasuh. Namun orang tua perlu hati-hati karena tidak semua sikap ini menunjukkan bahwa anak telah mengalami tindak kekerasan. Anak yang sedang dalam masa agresif, bisa saja ingin menunjukkan kepada orang tuanya mengenai sikap agresifnya.

* Cengeng
Cengeng atau rewel umumnya dilakukan saat anak kehilangan figur yang bisa melindunginya. Dalam situasi seperti itu anak merasa tidak aman. Contohnya, begitu ditinggal bekerja ibu-bapaknya, anak korban kekerasan akan selalu menangis meraung-raung. Lagi-lagi ciri ini juga tidaklah mutlak. Boleh jadi anak cengeng karena memang amat lengket dengan orang tuanya. Ia tidak ingin kehilangan atau jauh dari figur terdekatnya. Orang tua perlu mencek faktor-faktor lain untuk membuktikan ada tidaknya faktor kekerasan pada anak.
* Bersedih dan Depresi
Tindak kekerasan bisa membuat anak terpuruk pada kondisi depresi. Hal ini bisa dilihat dari sikap anak yang berubah drastis, semisal anak jadi memiliki gangguan tidur dan makan, tak jarang disertai penurunan berat badan secara mencolok dan menarik diri dari lingkungan yang menjadi sumber trauma. Sikapnya berubah menjadi pendiam serta anak terlihat kurang ekspresif.

No comments:

Post a Comment