Monday, May 27, 2013

MENJADI ANAK YANG DICINTAI


Anak merupakan hiasan hidup , sebagai sumber kebahagian namun dapat menjadi sumber petaka jika para orang tua tidak mampu mendidik anaknya menuju jalan yang diridhoiNya.Kita sangat terharu bahagia mendengar tangis pertamanya, kita tertawa melihat tingkah lakunya yang menggemaskan, tetapi sudah benarkah luapan kasih sayang kita dalam mendidiknya ? Petikan puisi karya Doronthy Law Nolte, Children Learn They Live rasanya pantas untuk kita renungi.
Jika anak dibesarkan dengan celaan , ia akan belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

Suatu hari Ummu Fadhl menimang bayi, Rasul menghampiri dan menggendong bayi tersebut, lalu tiba-tiba sang bayi pipis dan membasahi pakaian yang dikenakan oleh Rasulullah, Ummu Fadhl kaget bercampur malu, segera saja direnggutnya bayi itu dengan kasar dari gendongan Rasulullah.Apa yang terjadi kemudian ?Rasulullah menegur Ummu Fadhl “Pakaian yang basah dapat dibersihkan dengan air, tetapi apa yang dapat menghilangkan kekeruhan dalam jiwa sang anak akibat renggutanmu yang kasar itu?
Rasulullah pernah ditanya oleh seorang Sahabat, siapa ayang lebih diutamakan diantara kedua orang tuanya. Rasul menjawab “ Ibumu, Ibumu, Ibumu (sampai 3kali), setelah itu barulah ayahmu.
Sebagai anak kita pernah bertanya terhadap orang tua kita tentang siapa yang paling dicintai dari semua anak-anaknya?seorang ibu pun pasti terkejut atas pertanyaan anaknya tersebut seolah-olah terdapat kecemburuan atas kasih sayang yang diberikan lebih oleh orang tua terhadap anak bungsunya.
Kisah Rasulullah ketika ditanya Ali bin Abi Thalib, siapa yang paling dicintai oleh Allah :Fathimah,  putri beliau sekaligus istri Ali , atau Ali sekaligus saudara sepupu beliau ? sebagai sepupu , kecakapan Ali bi Abi Thalib memiliki kedudukan istimewa disisi Rasulullah dan menggelarinya sebagai “ Gerbangnya kota Ilmu”
Atas pertanyaan Ali Rasulullah tersenyum dan berujar “ Fatimah lebih aku cintai daaripada engkau ya Ali, dan engkau lebih aku hargai daaripada putriku Fathimah”.
Sejak 14 abad silam, kedudukan ibu telah memiliki tempat istimewa dalam khazanah islam dan itu bukan sekedar retorika belaka. Sedemikian Tingginya Islam mengangkat derajat seorang perempuan dan Rasul Bersabda “ Surga dibawah telapak kaki Ibu” Ibumu pantas dimuliakan, ia bersusah payah mengandung selama sembilan bulan, mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan, menyusui dan merawat anaknya dengan penuh kasih sayang
Sekolah yang terbaik berawal dari rumah, Pendidik utama anak adalah orang tua, anak-anak tumbuh tidak akan menjadi apa-apa tanpa kecintaan, bimbingan, rasa bangga dari orang tua. Kebanggaan dan Kecintaan sebagai seorang ayah terhadap  anaknya juga diungkapkan oleh jenderal yang tersohor dmasa Perang Dunia II dan Perang Korea yakni Douglas Mac Arthur :” By profession I am a soldier and take pride in the fact. But I am prouder-Infinitely prouder to be a father. A soldier destroys in order to build: the father only builds, never destroys” secara profesi, saya adalah seorang prajurit dan saya bangga dengan itu. Tetapi, saya sangat bangga-sungguh bangga menjadi seorang ayah. Seorang prajurit diperintahkan untuk merusak lalu membangun, sedangkan seorang ayah hanya membangun, tidak pernah merusak”
Bait puisi“Doa Ayah “karya MacArthur :Tuhanku :
Jadikanlah anakku seorang yang tahu akan adanya Engkau dan mengenal bahwa diri-Mu dasar segala pengetahuan.
Bimbinglah ia dijalan yang penuh tantangan dan kesukaran agar ia tegar dan perkasa.
Ajarilah supaya sanggup berdiri ditengah badai dan mengasihi mereka yang tidak berhasil.
Tuhanku bentuklah anakku menjadi seorang yang cukup kuat untuk mengetahui kelamahan dirinya.
Berani menghadapi hatinya manakala ia takut seorang yang tabah dan tidak tunduk dalam kekalahan.
Yang tulus, rendah hati dan penyantun dalam kemenangan.
Tuhanku
Bentuklah anakku menjadi seorang yang bercita luhur berhati suci, sanggup memerintah dirinya sebelum ia berhasrat untuk memimpin orang lain.
Mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu, setelah itu membentuk dirinya.
Tuhanku
Karunialah ia dengan rasa humor agar ia dapat serius dengan tidak berlebihan.
Berilah ia kejujuran, kerendahan hati, kesederhanaan dan kesabaran dari semua keagungan-Mu.
Pepatah mengatakan, sebuas-buasnya harimau tidak akan memakan anaknya? Rasanya kita lebih buas dari pada harimau, kita dapat marah kepada siapa saja yang mengganggu istirahat kita walaupun itu anak kita sendiri, sesungguhnya Rasulullah adalah teladan yang baik dalam mengasuh anak.
Diriwayatkan, ketika itu Rasulullahsedang menggendong dan menciumi cucu beliau dengan penuh kasih sayang.Rasulullah ditanya oleh seorang yang keras hati, orang tua yang tidak dekat dengan anaknya,” Ya Rasulullah engakau begitu mencintai cucumu, sedang aku tidak pernahsekalipun menciumi anak-anakku.Rasulullah kemudian menjawab “ Bermain bersama anak, menciumi anak dan mencurahkan rasa sayang pada anak-anak akan melunakkan hatimu yang keras.
Paling dekat denganku kedudukannya kelak diakhirat adalah orang yang paling baik dan sebaik-baiknya kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya (Al-Hadist)
Dr Muhammad Fahd ats Tsuwaini dalam bukunya Kaifa Takunu Abawaini Mahbubaini
( Bagaimana menjadi orang tua yang dicintai) Ada beberapa langkah :
  1. Berikan pendidikan etika bagaiman cara beretika dan muamalah yang baik dan benar kepada Allah dan Rasulnya
  2. Berikan respon atas hasil karyanya
  3. Tradisi meminta maaf (itu bukanlah aib jika memang sebuah kekhilafan)
  4. Bekali anak dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
  5. Bangun persahabatan antara anak dan orang tua
  6. Peduli terhadap aktifitas anak
  7. Menjaga tata bicara dan sikap orang tua dihadapan anak(karena anak cenderung meniru)
  8. Tradisi mengucapkan salam dan menyambung silaturahmi
  9. Turut serta dalam berbagai aktifitas (jadi parthner yang baik)
Bekali anak dengan pelajaran berdagang & berdikari  

No comments:

Post a Comment