Thursday, May 30, 2013

Antara Hak Anak Dan Kewajiban Ibu


Anak, sebagai darah daging kedua orang tua, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ibunya. Anak mempunyai hak-hak yang merupakan kewajiban orang tuanya, terutama ibunya, untuk menunaikan hak-hak tersebut. Jadi bukan hanya anak yang mempunyai kewajiban atas orang tua, tetapi orang tua pun mempunyai kewajiban atas anak. Secara ringkas kewajiban orang tua atas anaknya adalah sebagai berikut:
1 Menyusui
Wajib atas seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya: Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaita bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. (QS AI Baqarah: 233)
Allah berfirman, yang artinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya. lbunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkanya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampan menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (QS Al Ahqaf 15).

2 Mendidiknya
Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah (sekedar) kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.
Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, sepertI (misalnya) mencucikan pakaiannya atau memberslhkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Berikut beberapa perkara yang wajib diperhatikan oleh ibu dalam mendidik anakanaknya.
a. Menanamkan Aqidah Yang Bersih Menanamkan aqidah yang bersih, yang bersumber dari Kitab dan Sunnah yang shahih. Seorang anak terlahir di atas trah, sebagaimana sabda Rasulullah maka sesuatu yang sedikit saja akan berpengaruh padanya. Dan wanita muslimah adalah orang yang bersegera menanamkan agama yang mudah ini, serta menanamkan kecintaan tehadap agama ini kepada anak-anaknya.
b. Mengajari Anak Shalat Mengajarkan anak-anak shalat yaitu dalam hal-hal yang utamanya, wajib-wajibnya, waktunya, cara berwudhu dan dengan shalat dihadapan mereka. Demikian pula dengan pergi bersama mereka ke masjid, berdasarkan sabda Nabi dan hadits Sabrah,  
“Perintahkanlah anak untuk shalat apabila mereka telah berumur tujuh tahun. Dan jika mereka telah berumur sepuluh tahun (tetapi tidak shalat), maka pukullah mereka.(HR Tirmidzi dan Abu Dawud)”
Hendaknya para ibu mengajarkan kepada mereka, bahwa shalat bukan hanya sekedar gerakan atau rutinitas seorang hamba kepada Rabbnya. Akan tetapi, shalat merupakan hubungan yang dalam dan kuat antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Maka peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh, supaya tidak meninggalkan shalat. Berilah mereka ancaman bila meninggalkan perbuatan tersebut.
c. Menanamkan Kecintaan Kepada Allah dan RasuINya, dan Mendahulukan Keduanya. Dengan menanamkan kecintaan kepada Allah dan RasuINya di hati anak-anak akan mengantarkan mereka menyambut seruan Allah dan RasuINya. Dan ini menjadi motivasi dasar untuk seluruh yang mengikutinya.
d Mengajarkan Al Qur’an. Ini merupakan masalah besar yang hanya akan didapatkan oleh orang yang secara sungguh2 berusaha menghafal dan mengamalkannya. Hendaklah ibu memulainya dengan menyuruh menghafal surat Al Fatihah dan surat-surat pendek. Demikian pula hendaklah kita menyuruh mereka menghafal at tahiwat untuk shalat.
e. Membuat Anak-Anak Cinta Kepada Sunnah Serta Menyuruh Mereka Menjaganya
f.  Membuat Anak-Anak Cinta Kepada Ilmu Syar’i dan Bersabar Dalam Meraihnya. Belajar sewaktu kecil bagaikan melukis di atas baru Pada masa permulaan Islam para ibu memotivasi anaknya untuk menuntut ilmu (syar'i). Bahkan ada yang rela bekerja agar si anak bisa belajar. Lihatlah, bagaimana manusia memuji Sufyan Ats Tsauri karena keluasan ilmu yang dimilikinya.
g. Mengajarkan Kepada Anak Untuk Meminta Izin Ini termasuk adab mulia yang penting diajarkan dan dibiasakan oleh seorang ibu muslimah kepada anak-anaknya, khususnya jika anak hampir baligh. Islam telah memberikan batasan dan rambu-rambu tentang hal ini dengan jelas.
h. Menanamkan Kejujuran Jujur adalah sikap terpuji yang wajib kita tanamkan kepada anak-anak. Allah berfirman, yang artinya: Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur). (QS At Taubah :9).
i. Menanamkan Sifat Sabar. Sungguh menakjubkan urusan orang yang briman, sesunguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Dan hal itu tidak terjadi, kecuali bagi orang yang beriman. Apabila dia diberi kesenangan, maka dia bersyukur, dan itu baik baginya. Dan apabila dia ditimpa kesusahan, maka dia bersabar, dan itupun baik baginya.
j. Menyadarkan Kepada Anak Tentang Berharganya Waktu. Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dengannya, yaitu kesehatan dan waktu luang. Para salafush shalih dan orang-orang yang meniti jalan mereka adalah manusia yang paling ketat dan paling bersemangat dalam menjaga waktu, yakni dengan memanfaatkpn dan memenuhinya dengan berbagai kebaikan dan hal-hal bermanfaat.
k. Menanamkan Sifat Pemberani. Pada periode awal Islam, para ibu menjadi penolong dan pendorong anak-anaknya agar memiliki sifat pemberani. Dalam sejarah terdapat contoh-contoh tentang hal itu. Sebutlah Abdullah bin Zubair bin Awwam. Ketika dia keluar untuk memerangi Hajjaj bin Yusuf, bersamanya tidak ada orang, kecuali sedikit orang. la mengadu kepada ibunya Asma tentang ketidak pedulian manusia dan sikap diam mereka terhadap Hajjaj sampai orang yang paling dekat denganya sekalipun. Abdullah menanyakan pendapat ibunya. Lalu apakah yang dikatakan oleh wanita yang berjiwa besar ini? Apakah ia berkata kepada putranya, "Tinggalkanlah urusan ini" karena ia khawatir terhadap keselamatan putranya yang merupakan darah dagingnya? Tidak, demi Allah. Bahkan ia memompakan keberanian dan kesabaran sampal ia mati syahid.
l. Bersikap Adil Diantara Anak-Anak Dari Nu'man bin Basyir, Rasulullah bersabda, “Bersikap adillah diantara anak-anakmu, adillah diantara anak-anakmu, adillah diantara anak-anakmu” (HR. Abu Dawud, Nasa’I dan Ahmad)

No comments:

Post a Comment