Thursday, May 16, 2013

Faktor Faktor yang mempengaruhi kemandirian Remaja


Sebagaiman aspek-aspek psikologis lainnya, kemandirian juga bukanlah murni sebuah bawaan semata yang melekat pada individu sejak ia dilahirkan kedunia. Perkembangannya juga dipengaruhi oleh berbagai stimulasi yang dating dari lingkungannya.
Ada sejumlah factor yang mempengaruhi perkembangan kemandirian, yaitu sebagai berikut:
1.       Gen atau keturunan orang tua. Orang tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi seringkali menurunkan anak yang memilki kemandirian juga.  Namun ada juga pendapat yang mengatakan sesungguhnya bukan sifat kemandirian orang tuanya itu yang menurun pada kepada anaknya, melainkan sifat orang tuanya muncul bersamaan dengan cara orang tua mendidiknya.
2.       Pola asuh orang tua. Orang tua yang terlalu banyak melarang dan mengeluarkan kata “jangan” kepada anak tanpa disertai penjelasan yang rasional akan menghambat perkembangan kemandirian anak. Sebaliknya orang tua yang menciptakan suasana aman dalam interaksi keluarganya akan mendorong kelancaran perkembangan motorik sang anak. Demikian juga, dengan orang tua yang sering membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang ainnya juga akan berpengaruh kurang baik terhadap perkembangan kemandirian anak.

3.       Sistem pendidikan disekolah. Proses pendidikan disekolah yang tidak mengembangkan demokratisasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrnasi tanpa argumentasi akan menghambat perkembangan kemandirian remaja. Demikian juga, proses pendidikan yang banyak menekankan pentingnay pemberian sanksi atau hukuman juga dapat menghambat perkembangan kemandirian remaja. Sebaliknya, proses pendidikan yang lebih menekankan pentingnya penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward, pdan penciptaan kompetisi yang positif akan memperlancar perkembangan kemandirian remaja.
4.       Sistem kehidupan masyarakat. Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hierarki struktur social, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran perkembangan kemandirian remaja. Sebaliknya, lingkungan masyarakat yang aman, menghargai ekspektasi potensi remaja dalam bentuk kegiatan dan tidak berlaku hierarkis akan merangsang dan mendorong perkembangan kemandirian remaja.
Hal inilah yang telihat diberbagai Negara maju dan kota-kota besar di Indonesia. Di bebagai media kita sering menemukan komunitas-komunitas pemuda kretif lahir dari daerah-daerah yang masyarakatnya menghargai ekspektasi potensi remajanya, sehingga tercipta pasara baru dan kedinamisan hidup yang lebih saling menghargai. Sebaliknya kita-kota kecil termasuk berbagai Negara dunia ketiga yang lebih mementingkan herarki social cenderung stagnan, dan tidak siap mengahdapai perubahan zaman.
Upaya Pengembangan Kepribadian Remaja
Sesuai dengan fase perkembangannya, upaya pengembangan kemandirian remaja seyogyanya dilakukan melalui:
a.       Penciptaan partisipasi dan keterlibatan remaja secara penuh dalam keluarga
b.      Penciptaan keterbukaan komunikasi dalam keluarga
c.       Penciptaan kebebasan mengeksplorasi lingkungan
d.      Penerimaan remaja secara positif tanpa syarat/ tanpa pamrih
e.      Penciptaan komunikasi empatik dengan remaja.
f.        Penciptaan kehangtan interaksi dengan remaja.

1 comment:

  1. maaf mau tanya ini diambil dari buku karangan siapa dan judulnya apa ya? soalnya saya lagi butuh buat penelitian. terima kasih

    ReplyDelete