Sebagaiman
aspek-aspek psikologis lainnya, kemandirian juga bukanlah murni sebuah bawaan
semata yang melekat pada individu sejak ia dilahirkan kedunia. Perkembangannya
juga dipengaruhi oleh berbagai stimulasi yang dating dari lingkungannya.
Ada sejumlah factor yang mempengaruhi perkembangan
kemandirian, yaitu sebagai berikut:
1.
Gen atau keturunan orang tua. Orang tua yang
memiliki sifat kemandirian tinggi seringkali menurunkan anak yang memilki
kemandirian juga. Namun ada juga
pendapat yang mengatakan sesungguhnya bukan sifat kemandirian orang tuanya itu
yang menurun pada kepada anaknya, melainkan sifat orang tuanya muncul bersamaan
dengan cara orang tua mendidiknya.
2.
Pola asuh orang tua. Orang tua yang terlalu
banyak melarang dan mengeluarkan kata “jangan” kepada anak tanpa disertai
penjelasan yang rasional akan menghambat perkembangan kemandirian anak.
Sebaliknya orang tua yang menciptakan suasana aman dalam interaksi keluarganya
akan mendorong kelancaran perkembangan motorik sang anak. Demikian juga, dengan
orang tua yang sering membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang ainnya
juga akan berpengaruh kurang baik terhadap perkembangan kemandirian anak.
3.
Sistem pendidikan disekolah. Proses pendidikan disekolah
yang tidak mengembangkan demokratisasi pendidikan dan cenderung menekankan
indoktrnasi tanpa argumentasi akan menghambat perkembangan kemandirian remaja.
Demikian juga, proses pendidikan yang banyak menekankan pentingnay pemberian
sanksi atau hukuman juga dapat menghambat perkembangan kemandirian remaja.
Sebaliknya, proses pendidikan yang lebih menekankan pentingnya penghargaan
terhadap potensi anak, pemberian reward, pdan penciptaan kompetisi yang positif
akan memperlancar perkembangan kemandirian remaja.
4.
Sistem kehidupan masyarakat. Sistem kehidupan
masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hierarki struktur social, merasa
kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi potensi remaja
dalam kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran perkembangan kemandirian
remaja. Sebaliknya, lingkungan masyarakat yang aman, menghargai ekspektasi
potensi remaja dalam bentuk kegiatan dan tidak berlaku hierarkis akan
merangsang dan mendorong perkembangan kemandirian remaja.
Hal inilah yang telihat diberbagai Negara maju dan kota-kota
besar di Indonesia. Di bebagai media kita sering menemukan komunitas-komunitas
pemuda kretif lahir dari daerah-daerah yang masyarakatnya menghargai ekspektasi
potensi remajanya, sehingga tercipta pasara baru dan kedinamisan hidup yang
lebih saling menghargai. Sebaliknya kita-kota kecil termasuk berbagai Negara
dunia ketiga yang lebih mementingkan herarki social cenderung stagnan, dan
tidak siap mengahdapai perubahan zaman.
Upaya Pengembangan Kepribadian Remaja
Sesuai dengan fase perkembangannya, upaya pengembangan
kemandirian remaja seyogyanya dilakukan melalui:
a.
Penciptaan partisipasi dan keterlibatan remaja
secara penuh dalam keluarga
b.
Penciptaan keterbukaan komunikasi dalam keluarga
c.
Penciptaan kebebasan mengeksplorasi lingkungan
d.
Penerimaan remaja secara positif tanpa syarat/
tanpa pamrih
e.
Penciptaan komunikasi empatik dengan remaja.
f.
Penciptaan kehangtan interaksi dengan remaja.
maaf mau tanya ini diambil dari buku karangan siapa dan judulnya apa ya? soalnya saya lagi butuh buat penelitian. terima kasih
ReplyDelete